Dasar :
Kaliumkromat yang berwarna kuning
dengan asam sulfat menjadi kaliumdikromat yang berwarna sindur krom yang
bermatabat (VI) ini direduksikan menjadi khrom(III) berwarna hijau. Kemudian
diendapkan dengan ammonia sebagai khrom(III) hidroksida yang berwarna hijau
kebiru-biruan dan setelah dipijarkan akan menjadi krom(III) oksida berwarna
hijau.
Reaksi :
2K2CrO4 + H2SO4
→
K2SO4 +K2Cr2O7+H2O
Kuning
K2Cr2O7
+H2SO4→H3Cr2O7
+K2SO4
H2Cr2O7
+ 3Na2SO3→3Na2SO4 + Cr2(SO4)3+4H2O
hijau
Cr2(SO4)3 +6NH4OH→2Cr(OH)3 +3(NH4)2SO4
Hijau Kebiruan
2Cr(OH)3→Cr2O3 +3H2O
Cara
Kerja :
1.
Ditimbang
dengan teliti ±0,2gram K2CrO4.4H2O
2.
Dilarutkan
dengan 25 mL air suling ke dalam piala gelas 400mL
3.
Dibubuhi
dengan ±5mL H2SO4 4N dan ±1 gram Na2SO4
4.
Didihkan
hingga warna larutan berubah warna menjadi hijau.
5.
Diencerkan
hingga 100mL, dididihkan kembali
6.
Ditambahkan
NH4OH 10% berlebih hingga berbau NH3, dididihkan kembali
hingga bau NH3 hilang.
7.
Disaring
dengan kertas saring no 541.
8.
Dicuci
dengan air suling panas hingga bebas dari SO42-
9.
Dikeringkan,diabukan,diipijarkan,didinginkan
dan ditimbang
10.
Pengeringan,
pemijaran, dan penimbangan dilakukan hingga didapatkan bobot tetap bagi Cr2O3.
Pembahasan
:
Kegunaan air suling adalah untuk melarutkan
contoh dan mencuci endapan sampai bebas sulfat(air suling panas). Lartan NH4OH
4N berfungsi sebagai pengendap.
Larutan H2SO4 4N berfungsi untuk
pengasam lingkungan, mempercepat reduksi, mendapat larutan sempurna, mencegah
mengendapnya analat-analat lain selain Cr(OH)3.
Padatan Na2SO4 berguna untuk mereduksi
krom(VI) menjadi krom(III) agar bisa diendapkan sebagai kation. HCl 4N
berfungsi untuk pengasam lingkungan, mendapatkan larutan sempurna, mencegah
mengendapnya garam-garam lain selain BaSO4. BaCl2 0,5%
berfungsi untuk uji pengotor sulfat.
Penambah natrium sulfit berfungsi sebagai pereduksi,
maksudnya yaitu khrom pada waktu sebelum direduksikan berlaku sebagai sisa asam
dan supaya harus bisa diendapkan harus diubah ke dalam logamnya. Analat hanya
bisa diendapkan sebagai logamnya dan tidak bisa diendapkan sebagai sisa
asamnya. Krom pada Cr (VI) merupakan ion sisa asam yang berfungsi sebgai anion.
Krom bersifat amfoter, pada kelebihan ammonia dapat
membentuk garam rangkai yang larut:
Cr2(SO4)3 + 6NH4OH
→
2Cr(OH)3 + 3(NH4)2SO4
berlebih
Cr(OH)3 + NH4OH → [Cr(NH3)6](OH)3
Sisa larut
Sedangkan apabila pengendapan dengan basa kuat, krom
hidroksida akan membentuk asam yang larut:
Cr(SO4)3+6NaOH→2Cr(OH)3+3Na2SO4
Pada pH>8-Cr(OH)3 H3CrO3
H3CrO3+3NaOH→Na2CrO3+3H2O
Tanda pereduksi telah sempurna, larutan akan berwarna hijau.
Apabila pereduksian belum sempurna, maka harus kita tambahkan kembali natrium
sulfit.endapan yang terbentuk berwarna hijau dan berupa selai. Jadi krom hanya
bisa diendapkan sebagai (Cr VI), karena Cr(V) adalah oksida asam yang larut
dalam air sedangkan Cu(OH)3 akan mengendap dan K2CrO4
bersifat basa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar