Sabtu, 14 Juli 2012

Koloid dan Sistem Dispersi


Pada bab ini, kita akan mempelajari koloid. Sistem koloid sebenarnya terdiri atas dua fase, yaitu fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi sedangkan sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering bersinggungan dengan sistem koloid sehingga sangat penting untuk dikaji. Sebagai contoh, hampir semua bahan pangan mengandung partikel dengan ukuran koloid, seperti protein, karbohidrat, dan lemak. Emulsi seperti susu juga termasuk koloid. Dalam bidang farmasi, kebanyakan produknya juga berupa koloid, misalnya krim, dan salep yang termasuk emulsi. Dalam industri cat, semen, dan industri karet untuk membuat ban semuanya melibatkan sistem koloid. Semua bentuk seperti spray untuk serangga, cat, hair spray, dan sebagainya adalah juga koloid. Dalam bidang pertanian, tanah juga dapat digolongkan sebagai koloid. Jadi sistem koloid sangat berguna bagi kehidupan manusia.
Perbandingan sifat antara larutan, koloid, dan suspensi dijelaskan dalam Tabel berikut
Larutan
(dispersi molekuler)
Koloid
(dispersi koloid)

Suspensi
(dispersi kasar)
1.  Homogen, tidak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra
2.  Ukuran partikel berdimensi < 1nm
3.  1 fasa
4.  Sangat Stabil
5.  Tidak dapat disaring
1.    Secara makrospis bersifat homogen, tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskp ultra.
2.    Ukuran partikel berdimensi 1nm – 100nm
3.    2 fasa ( fase terdispersi dan pendispersi)
4.    Pada umumnya stabil
5.    Dapat disaring dengan penyaring ultra

1.      Heterogen
2.      Ukuran partikel berdimensi >100nm
3.      2 fasa
4.      Tidak stabil
5.      Dapat disaring dengan penyaring biasa


Tidak ada komentar:

Posting Komentar